LOVINA MENUJU KEMAJUAN
![]() |
Suasana Pantai Lovina |
Lovina
memiliki pesona alam yang sangat indah. Lovina memiliki acara tahunan yang
sering disebut LOVES (Lovina Festival). Kegiatan ini telah berlangsung dari
tahun 2007 pada bulan september. Kegiatan LOVES berupa tarian bali maupun
klasik, topeng, musik, kegiatan gangsing, dan karapan sapi (sampi grumbungan). “Pendanaan
LOVES berasal dari desa adat dan pemerintah”, tegas Nyoman Artana sebagai pihak
badan pengelola pariwisata di Kalibukbuk. “Peserta LOVES terdiri dari desa
pakraman Temukus, Kaliasem, Kalibukbuk, Kayuputih, Anturan, Tukadmungga, dan
Pemaron”, tungkasnya kembali sambil duduk dengan teman seprofesinya.
Kawasan
pantai Lovina yang indah menjadikan tempat ini begitu diminati oleh wisatawan
lokal maupun Internasional. Berdasarkan surat keputusan Badan Pengelola
Pariwisata Kalibukbuk, kawasan ini dibagi menjadi 3 zone yaitu zone 1: meliputi
depan sea breaze sampai areal dan pelataran patung Dolphin, zone 2: meliputi
timur patung Dolphin, areal pedagang souvenir sampai sungai. Sedangkan zone 3:
meliputi areal timur sungai sampai depan setra desa pakraman Kalibukbuk.
“Pembagian zone itu tujuannya agar wisatawan bisa mandi dengan leluasa dan
tidak merasa terganggu oleh pedagang yang sedang menawarkan dagangannya”, tegas
pihak badan pengelola pariwisata Kalibukbuk.
Suasan
air yang tenang, udara yang segar, serta tempat yang bersih membuat wisatawan
merasa nyaman untuk berkunjung di Lovina. Selain itu wisatawan tidak sulit
untuk membeli pakaian, makanan, maupun hal lain, karena banyak terdapat
restoran dan pedangang kaki lima yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan. Berdasarkan
surat keputusan Badan Pengelola Pariwisata Kalibukbuk, pembayaran tersebut
dibagi menjadi 4 yaitu pedagang bermobil dan menggelar 1 meja (Rp 25.000/hari),
pedagang bermobil tanpa menggelar meja (Rp 10.000/hari), pedagang bersepeda
motor (Rp 5.000/hari), dan pedagang kaki lima (Rp 5.000/hari). “Pembayaran ini
tujuannya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian pantai Lovina itu sendiri
untuk menggaji tukang kebersihan”, ujar
Nyoman Artana sebagai pihak badan pengelola pariwisata di Kalibukbuk.
Berdampingannya
antara pura dalem dengan pantai yang indah, membuat pantai ini menjadi daya
tarik tersendiri oleh wisatawan lokal. Selain itu sunset yang begitu indah
dipagi hari dengan loncatan-loncatan lumba-lumba yang dapat memanjakan mata
wisatawan. “Dulu pernah ada masalah karena pura dekat dengan hotel dan
restoran, namun karena tanah restoran dan hotel milik adat jadi masalah itu
dapat dipecahkan”, tungkas Bagas, penduduk asli setempat. “Adanya destinasi
wisata di Lovina membuat Desa Pakraman semakin lebih maju, karena pemasukan
desa pakraman lebih banyak”, tegasnya kembali.
Kebersihan
pantai Lovina membuat wisatawan merasa nyaman. Titik pembuangan sampah sangat
diperhitungkan, sehingga wisatawan tidak merasa terganggu dengan lingkungan
sekitarnya. Sampah restoran biasanya langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir
yang jaraknya jauh dari kawasan pantai. “Saya biasanya membuang sampah di
tempat sampah yang disediakan oleh pihak dinas kebersihan”, tegas Unggul
seorang karyawan Bintang Bali Restaurant.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar