Jumat, 06 Oktober 2017

Pantai Lovina, Buleleng

LOVINA MENUJU KEMAJUAN
Suasana Pantai Lovina
Lovina memiliki pesona alam yang sangat indah. Lovina memiliki acara tahunan yang sering disebut LOVES (Lovina Festival). Kegiatan ini telah berlangsung dari tahun 2007 pada bulan september. Kegiatan LOVES berupa tarian bali maupun klasik, topeng, musik, kegiatan gangsing, dan karapan sapi (sampi grumbungan). “Pendanaan LOVES berasal dari desa adat dan pemerintah”, tegas Nyoman Artana sebagai pihak badan pengelola pariwisata di Kalibukbuk. “Peserta LOVES terdiri dari desa pakraman Temukus, Kaliasem, Kalibukbuk, Kayuputih, Anturan, Tukadmungga, dan Pemaron”, tungkasnya kembali sambil duduk dengan teman seprofesinya.
Kawasan pantai Lovina yang indah menjadikan tempat ini begitu diminati oleh wisatawan lokal maupun Internasional. Berdasarkan surat keputusan Badan Pengelola Pariwisata Kalibukbuk, kawasan ini dibagi menjadi 3 zone yaitu zone 1: meliputi depan sea breaze sampai areal dan pelataran patung Dolphin, zone 2: meliputi timur patung Dolphin, areal pedagang souvenir sampai sungai. Sedangkan zone 3: meliputi areal timur sungai sampai depan setra desa pakraman Kalibukbuk. “Pembagian zone itu tujuannya agar wisatawan bisa mandi dengan leluasa dan tidak merasa terganggu oleh pedagang yang sedang menawarkan dagangannya”, tegas pihak badan pengelola pariwisata Kalibukbuk.
Suasan air yang tenang, udara yang segar, serta tempat yang bersih membuat wisatawan merasa nyaman untuk berkunjung di Lovina. Selain itu wisatawan tidak sulit untuk membeli pakaian, makanan, maupun hal lain, karena banyak terdapat restoran dan pedangang kaki lima yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan. Berdasarkan surat keputusan Badan Pengelola Pariwisata Kalibukbuk, pembayaran tersebut dibagi menjadi 4 yaitu pedagang bermobil dan menggelar 1 meja (Rp 25.000/hari), pedagang bermobil tanpa menggelar meja (Rp 10.000/hari), pedagang bersepeda motor (Rp 5.000/hari), dan pedagang kaki lima (Rp 5.000/hari). “Pembayaran ini tujuannya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian pantai Lovina itu sendiri untuk menggaji tukang kebersihan”, ujar  Nyoman Artana sebagai pihak badan pengelola pariwisata di Kalibukbuk.
Berdampingannya antara pura dalem dengan pantai yang indah, membuat pantai ini menjadi daya tarik tersendiri oleh wisatawan lokal. Selain itu sunset yang begitu indah dipagi hari dengan loncatan-loncatan lumba-lumba yang dapat memanjakan mata wisatawan. “Dulu pernah ada masalah karena pura dekat dengan hotel dan restoran, namun karena tanah restoran dan hotel milik adat jadi masalah itu dapat dipecahkan”, tungkas Bagas, penduduk asli setempat. “Adanya destinasi wisata di Lovina membuat Desa Pakraman semakin lebih maju, karena pemasukan desa pakraman lebih banyak”, tegasnya kembali.
Kebersihan pantai Lovina membuat wisatawan merasa nyaman. Titik pembuangan sampah sangat diperhitungkan, sehingga wisatawan tidak merasa terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Sampah restoran biasanya langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir yang jaraknya jauh dari kawasan pantai. “Saya biasanya membuang sampah di tempat sampah yang disediakan oleh pihak dinas kebersihan”, tegas Unggul seorang karyawan Bintang Bali Restaurant.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lukisan Tembok

Seni Lukis Tembok Menurut Kuntjaraningrat, Kesenian ialah kompleks dari berbagai ide-ide, norma-norma, gagasan, nilai-nilai, serta per...