BAHASA DAERAH BALI
(SANGGALANGIT, GEROKGAK, BULELENG, BALI)
Bahasa adalah alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Di Bali, bahasa yang dimiliki sangat beragam. Satu daerah dengan daerah lainnya memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Bahasa daerah saat ini telah tergeser oleh bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang berkembang. Berikut saya sampaikan beberapa bahasa yang mungkin jarang di dengar saat ini khususnya di desa saya, yaitu:
- Teko, Marmar, Stemor berfungsi untuk membuat adonan makanan dalam jumlah yang banyak, biasanya dalah bahasa indonesia disebut baskom.
- Talam, Nare berfungsi untuk membawa banten, bentuknya sedikit rendah dan memiliki diameter yang bervariasi.
- Baan, yaitu meja yang memiliki tinggi sekitar 20 cm yang biasanya digunakan untuk bermain ceki.
- Kempu, yaitu sebuah benda yang biasanya digunakan oleh masyarakat bali untuk membuat gebogan. Alas kempu ini datar.
- Dulang, yaitu sebuah benda yang biasanya digunakan oleh masyarakat bali untuk membuat gebogan dan memiliki tingkatan, tinggi dulang biasanya berkisar dari 10-30 cm.
- Capil, Songko, Topong, yaitu sebutan untuk topi.
- Jaler, adalah sebutan untuk celana bagi orang bali.
- Kun adalah sebutan untuk rok.
- Daster adalah sebutan untuk dress
- Sateb adalah sebuah alat untuk menangkap burung puyuh.
- Lumur adalah sebutan untuk gelas.
- Dampar yaitu sebutan untuk kursi yang rata-rata memiliki tinggi 25 cm dan berbahan dari kayu.
- Caratan adalah sebutan untuk bend yang digunkan untuk menampung air minum untuk diminum setiap saat.
- Gentong, Gebeh adalah tempat penyimpanan air.
- Belek, adalah benda yang digunakan untuk mengambil air ataupun yang lainnya. Bentuk belek sama dengan ember, tetapi belek terbuat dari seng.
- Cubluk, adalah benda yang digunkan untuk mengukus nasi, roti, dll.
- Dangdang, adalah benda yang digunkan juga untuk memasak nasi.
- Kukusan, adalah benda yang digunakan untuk menaruh beras diatas dangdang ketika akan dimasak.
- Cekot, Sidu, Canting, Sodo, yaitu sebutan untuk sendok.
- Cawan, jembung, yaitu sebutan untuk mangkuk.
- Pulu, yaitu gentong yang berukuran paling kecil yang digunakan untuk menyimpan beras dalam ukuran kecil.
- Sok Kasi, yaitu benda yang digunakan untuk tempat banten, bisa juga sebagai tempat nasi.
- Lasah, yaitu alat yang digunakan untuk menyimpan padi saat akan dibersihkan dari daun padi. Lasah terbuat dari bambu yang dianyam dan diberi pinggiran menyerupai makuk besar.
- Ngiu, yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan beras dari kotorannya sebelum beras dimasak.
- Tikeh, yaitu alas yang terbuat dari pandan dan daun tal yang bentuknya hampirsama dengan karpet pada umumnya.
- Dungki, yaitu alat yang digunakan untuk tempat menaruh ikan saat memancing.
- Sumbul, yaitu alat yang digunakan untuk mencari sawo dan mangga agar tidak jatuh dan rusak.
- Bubu, yaitu alat yang digunakan untuk menangkap ikan, udang, dll. Bubu biasanya hanya dipasang di sungai atau sawah.
- Penogean, yaitu alat yang digunakan untuk menghaluskan bumbu dapur atau sering disebut cobek.
- Talenan, yaitu alat yang digunakan sebagai alas pemotong daging.
- Tambah, yaitu alat yang digunakan untuk mencangkul.
- Ingka, yaitu tempat untuk menaruh makanan, dan sebagai alat persembahyangan. Ingka terbuat dari lidi yang dirajut menyerupai piring.
- Semprong, alat yang digunakan untuk menyalakan api. Semprong biasanya terbuat dari besi, bambu, atau pipa yang berongga.
- Blakas, yaitu alat yang digunakan untuk memotong daging yang keras.
- Madik, Caluk, yaitu alat yang digunakan untuk memotong pepohonan yang berdiameter besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar