Minggu, 05 November 2017

ULIAN BALI

Hari raya hindu di Bali sangat beragam, salah satu hari raya besar agama Hindu adalah Hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan memiliki banyak rangkaian. Hari Raya Galungan di Bali di awali dengan Hari Raya Tumpek Pengarah dimana tumpek ini datangnya setiap 210 hari. Tumpek Pengarah ini bertujuan untuk memuja tumbuh-tumbuhan yang telah memberikan hidupnya untuk kehidupan manusia. Tibanya Tumpek Pengarah ini menandakan bahwa Hari Raya Galungan akan tiba 25 hari kemudian. Setelah Hari Raya Galungan maka akan datang Hari Raya Ulian. Ulian ini tiba 4 hari setelah Galungan. Ulian di Bali ada 2 macam yakni Ulian Jawa dan Ulian Bali. Menurut masyarakat Hindu di Desa Sanggalangit, adanya 2 jenis Ulian yang berbeda dikarenakan dulunya Bali menyatu dengan Jawa, sehingga masyarakat yang asli Bali mengambil Ulian Bali dan masyarakat pendatang mengambil Ulian Jawa. Banten yang di sembahkan kepada Tuhan juga unik. Berikut saya akan memberikan ulasan tentang banten Ulian  di Desa Sanggalangit.

BANTEN ULIAN
Hal-hal yang diisi di Banten Ulian adalah Pisang, Jajan Uli Pepelan, Buah, Entil, Pesor, Tumpeng, Ketupat Sirikan, Saur, Kacang, dan Daging Pecel Ayam.
Pecel Ayam
Entil dan pesor

















Ketupat Sirikan


















Tumpeng


















Canang Ulian

JENIS BANTEN YANG ADA DI BALI

Pulau bali merupakan bagian dari ribuan pulau yang ada di Indonesia. Bali sangat terkenal dengan aneka ragam budayanya, baik dari upacaranya, bahasanya, maupun yang lainnya. Bali sering dijuluki sebagai Pulau Surga atau Pulau Seribu Pura. Wilayah Bali yang begitu kecil sangat diminati oleh para wisatawan asing. Dilihat dari segi hari rayanya, Bali yang mayoritas umat Hindu memiliki banyak hari raya, salah satunya adalah hari raya Galungan. Hari raya Galungan diyakini oleh umat Hindu di Bali sebagai kemenangan atas kebaikan (Dharma) dengan kejahatan (Adharma). Hari raya Galungan di Bali di hiasi dengan proses persembahan kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi berupa Banten. Banten adalah suatu sajian berupa makanan, minuman, maupun buah-buahan yang ditujukan kepada tuhan sebagai bentuk terimakasih kepadaNya. Banten-banten yang masyarakat buat berbeda-beda disetiap daerah. Wilayah Buleleng yang terletak paling utara Pulau Bali memiliki berbagai macam khas banten. Masuk lagi ke daerah terpencil yaitu Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, desa ini merupaka desa yang berada di paling ujung barat wilayah Kabupaten Buleleng. Desa ini memiliki banyak keunikan tentang banten atau sajian-sajian suci. Jika ingin menjumpai desa ini, kita harus melewati satu kecamatan, yaitu Kecamatan Banjar dengan puluhan Desa. Berikut adalah ulasan banten yang ada di desa Sanggalangit.
1.    Banten Darpana
Banten ini merupakan banten yang dipersembahkan untuk para leluhur. Dalam banten ini terdapat entil, pesor, ketupat sirikan, buah-buahan, permen, jajan-jajan, kolak pisang, tumpeng, minuman, kacang,  saur (makanan yang dibuat dari kelapa yang diparut, diisi bumbu dan di goreng), dan telur. 
Banten Darpana


    
 2. Banten Preresikan (Pembersihan)
Banten ini sering digunakan oleh masyarakat hindu di Desa Saggalangit untuk membersihkan seluruh pekarangan rumah, merajan kecil (pura yang ada di rumah), dan juga pembersihan untuk dirinya. Dalam banten ini ada beberapa hal yang harus diisi yaitu, tepung panca warna,  jajan begina yang dibakar, porosan, benang Bali dan juga parutan kelapa yang telah matang. Tepung panca warna  ini adalah suatu jenis tepung yang dibuat dengan mencari 5 buah asli Bali, biasanya cemai, jambu biji, delima, nangka, dan jambu air. Banten ini harus dilengkapi dengan kelapa muda atau disebut kelungah dan harus dilengkapi pula dengan lis blatungan  yang digunakan untuk menyiratkan tirta pembersihan itu di sekitar rumah, dll.
Banten Preresikan  
 SEKIAN YANG BISA SAYA BERIKAN,, SEMOGA BERMANFAAT,,


Lukisan Tembok

Seni Lukis Tembok Menurut Kuntjaraningrat, Kesenian ialah kompleks dari berbagai ide-ide, norma-norma, gagasan, nilai-nilai, serta per...